Thursday, January 28, 2010

A.B.U N.A.W.A.S?!

seronok.Saya baru usai membaca kisah Abu Nawas,salah seorang sahabat nabi.Nama sebenar beliau ialah Abu-Nuwas al-Hasan bin Hani al-Hakami (750–810), dikenali sebagai Abu Nawas atāu Abū-Nuwās (bahasa Arab:ابونواس), adalah salah seorang penyair Arab yang agung. Dilahirkan di bandar Ahvaz di Parsi, berketurunan Arab dan Parsi, beliau menjadi seorang yang ahli di dalam kesemua genre-genre puisi Arab ketika itu, namun reputasinya datang melalui lagu wain beliau (khamriyyat), dan puisi cinta budak lelaki (mudhakkarat). Abu Nawas telah masuk ke dalam tradisi kebudayaan rakyat, dan telah muncul beberapa kali di dalam Hikayat Seribu Satu Malam.Saya tertarik dengan ketokohan beliau dalam membina puisi-puisi hebat selain diri beliau sendiri.Karektor beliau yang selalu menambat hati semua membuatkan dirinya disayangi dan dikenang sepanjang zaman.Sejarah kehidupan beliau sangat mencuit hati.

Tingkah lakunya membuat orang selalu mengaitkan karyanya dengan gejolak jiwanya. Ditambah sikapnya yang jenaka, perjalanan hidupnya benar-benar penuh warna.Dalam kitab Al-Wasith fil Adabil 'Arabi wa Tarikhihi, Abu Nawas digambarkan sebagai penyair multivisi, pandai berjenaka, berlidah tajam, pengkhayal ulung, dan tokoh terkemuka sasterawan angkatan baru.

Ketokohan Abu Nawas ternyata tak hanya diakui umat Islam, namun juga oleh orang-orang Barat. Mereka memandang karya-karya Abu Nuwas adalah sebuah kekayaan peradaban dunia dari abad pertengahan yang begitu berharga. Sayangnya, umat Islam terkadang tak menyadarinya bisa pula tak mengetahuinya sama sekali.

Abu Nawas! Setelah mati pun masih bisa membuat orang tertawa. Di depan makamnya ada pintu gerbang yang terkunci dengan gembok besar sekali. Namun di kanan kiri pintu gerbang itu pagarnya bolong sehingga orang berleluasa masuk untuk berziarah ke makamnya. Apa maksudnya dia berbuat demikian?? Mungkin itu adalah simbol watak Abu Nawas yang sepertinya tertutup namun sebenarnya terbuka, ada sesuatu yang misteri pada diri Abu Nawas, ia sepertinya bukan orang biasa, bahkan ada yang meyakini bahwa dari kesederhanaannya ia adalah seorang guru sufi namun ia tetap dekat dengan rakyat jelata bahkan agresif dalam membela mereka yang lemah dan tertindas.

No comments:

Post a Comment